2 research outputs found
Permodelan Nilai Slump Dan Determinasi Variabel Paling Berpengaruh Dengan Pendekatan Regresi
Perancangan campuran beton yang tepat harus sesuai struktur yang dibutuhkan,
metode konstruksi dilapangan dan ekonomis. Proses pencarian komposisi dan proporsi
campuran dilakukan dengan percobaan berulang-ulang. Hasil pencampuran di uji dengan
tes slump dan kuat tekan. Pengujian dilakukan untuk memastikan kualitas beton sesuai
dengan karakter beton yang dibutuhkan dalam konstruksi. Proses pencarian yang berulang-
ulang membutuhkan waktu yang lama dan biaya material yang tidak sedikit. Kerugian
lainnya adalah adanya residu berupa hasil pengujian yang berupa beton padat. Kerugian
tersebut diminimalisir dengan perancangan permodelan proporsi campuran dengan
merujuk nilai slump target. Kajian yang pernah dilakukan menggunakan metode nonlinear,
akan tetapi pada kajian ini mencoba menggunakan metoda dasar regresi linear
Manajemen resiko rework dan repair tahap pelaksanaan pada proyek gedung terhadap kinerja mutu proyek
Proyek pembangunan infrastruktur merupakan salah satu sarana dan prasana untuk
menunjang sektor perekonomian. Fungsi dan mutu dari bangunan tersebut harus sesuai
dengan spesifikasi yang ada. Saat pelaksanaan konstruksi tidak dapat dipungkiri banyak
ditemukan mutu hasil pekerjaan yang tidak sesuai dengan apa yang disyaratkan. Perbedaan
antara perencanaan dan pelaksanaan di lapangan mengakibatkan perkerjaan rework and
repair. Pekerjaan rework dan repair merupakan pekerjaan yang sulit diduga dan dihindari.
Pekerjaan tersebut sangat erat kaitannya dengan biaya dan mutu dari proyek tersebut ataupun
performance dan produktifitas dari kontraktor. Dalam hal ini penerapan ISO9001:2015
dimana pengelolaan mutu (Quality Management) bertujuan mencapai persyaratan mutu
proyek pada pekerjaan pertama tanpa adanya pengulangan (to do right things right the first
time). Penerapan ISO 9001;2015 juga diharap sebagai indikator untuk perbaikan mutu dari
proyek tersebut agar dapat mengurangi pekerjaan rework and repair dan repair. perlu adanya
pengelolaan risiko proyek untuk mengurangi tingkat pekerjaan repair dan rework. Dampak
yang ditimbulkan dari segi biaya dimana biaya rata-rata yang dikeluarkan untuk memperbaiki
masalah kualitas adalah 12,4% dari nilai kontrak. Bahkan ditemukan biaya karena kegagalan
kualitas mencapai 25% . Dari penjelasan diatas perlu adanya pengelolaan risiko proyek untuk
mengurangi tingkat pekerjaan repair dan rework. Dalam penelitian ini akan dilakukan
evaluasi dan pengelolaan risiko untuk pekerjaan repair dan rework untuk peningkatan kinerja
proyek.
Berdasarkan hasil SPK mandor yang ada ditemukakn bahwasannya item pekerjaan
beton merupakan biaya rework dan repair terbesar dari seluruh biaya rework dan repair yang
ada. Konstribusi biaya rework dan repair pada pekerjaan item pekerjaan beton pada ketiga
proyek tersebut mencapai 40 β60% dari total biaya keseluruhan. Selain itu berdasarkan
metode perhitungan SEM-PLS ditemukan bahwasannya sistem manajemen mutu dan
pekerjaan rework and repair memiliki kontribusi pengaruh sebesar 62.1% terhadap kinerja
mutu proyek. Untuk pengaruh terbesar kinerja mutu berasal dari perkerjaan rework and repair
sebesar 0,738 yang artinya perkerjaan rework and repair memberikan pengaruh positif
terhadap kinerja mutu sehingga membuat mutu semakin baik